Rabu, 16 Mei 2012

 Ahok: Kalau Mau Bebas Macet, Naik Angkutan Umum
 
Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok ketika berdiskusi dalam kunjungannya ke newsroom Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (17/4/2012). Lelaki asal Belitung ini berpasangan dengan bakal calon gubernur Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilkada DKI Jakarta.
HEADLINE NEWS, JAKARTA — Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok, tetap mengandalkan optimalisasi angkutan umum.
Hal tersebut disampaikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai acara silaturahim pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) dengan KPU Provinsi DKI Jakarta, Panwaslu, dan Kepala Polda Metro Jaya di Mainhall Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/5/2012).
"Itu sederhana aja. Pertama, soal macet kan datangnya dari jalur lambat, jalur lambat kan diisi dengan motor dan bus-bus yang ngetem-ngetem. Maka, seluruh pemilik izin trayek itu harus dibikin konsorsium, kami sediakan bus yang baik kepada mereka dan kami bayar mereka per kilometer jalan. Sopirnya pun dapat komisi per kilometer. Dengan demikian mereka enggak mau ngetem. Setiap mereka ngetem, mereka rugi. Lalu kami pasang CCTV di terminal; kalau mereka ngetem di terminal, kami akan pecat dia," katanya.
Ahok mengatakan, untuk menggunakan angkutan umum, terutama bus non-AC, penumpang cukup membayar Rp 60.000 per bulan. Jadi, dengan Rp 60.000 per bulan, orang bebas naik bus. Untuk optimalisasi transjakarta, Ahok menjelaskan bahwa penumpang cukup membayar Rp 300.000 per bulan.
"Dari feeder semua cuma bayar Rp 300.000, orang bebas menggunakan busway. Itu pasti bus busway-nya bisa tiap 3-5 menit ada. Kalau agak padat, 7 menit-8 menit. Pasti orang akan pindah," ucapnya.
Mengenai kereta api, Ahok mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa menyalahkan PT Kereta Api yang tidak mau menambah kereta. "Kalau setiap sepuluh menit ada kereta lewat pakai tutup palang, kita enggak akan berani lewat, maka kita perlu membangun subway dan flyover untuk kereta," kata Ahok.
Ketika ditanyakan mengenai tingkat keberhasilannya, Ahok yakin program tersebut akan sukses. "Pasti jalan, itu pasti jalan," katanya.
Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ahok mendapat nomor urut 3 dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, pada Rabu, 11 Juli 2012.
Berikut adalah urutan cagub-cawagub DKI Jakarta:
1. Fauzi Bowo-Nackrowi Ramli
2. Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria
3. Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama
4. Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini
5. Faisal Basri-Biem Benjamin
6. Alex Noerdin-Nono Sampono